Statistik
Bedah Strategi Pergantian Pemain Coach Aji Berdasarkan Data
Skuad Persebaya musim 22/23 menjadi buah bibir lantaran memiliki skuad termuda di kompetisi Liga 1 dengan rata-rata usia pemainnya 24,3 tahun. Di posisi kedua ada Borneo FC dengan 24,4 tahun, kemudian di posisi ketiga ada PS Barito Putera 25 tahun.
Kondisi ini tentu memiliki 2 sisi yang bisa jadi saling berlawanan, di sisi pertama misalnya, PojokStats tentu akan sangat berharap dengan skuad termuda ini bisa menjadi pondasi Persebaya dalam membangun tim untuk jangka panjang (bukan bongkar pasang setiap musim).
Tapi di sisi lainnya, kompleksitas variabel bertambah dengan faktor dahaga prestasi dari suporter, komposisi skuad yang belum berpengalaman, dan target manajemen yang tidak sejalan di lapangan (setidaknya sampai pekan 11).
Dalam esai ini, PojokStats akan lebih berfokus membedah strategi pergantian pemain yang dilakukan Coach Aji sampai pekan 11. Melihat bagaimana kejeliannya memanfaatkan pemain muda ini untuk menjawab target tinggi dari manajemen.
Dalam musim ini Coach Aji terlihat melakukan beberapa pergantian pemain yang “aneh” dan terlambat melakukan pergantian pemain dalam sebuah kondisi di lapangan.
Beberapa kritik dilayangkan oleh suporter dan Coach Aji dalam laga terakhirnya sebelum menang melawan Arema FC, berkilah bahwa Persebaya kehilangan sosok pemimpin di dalam tim. Pernyataan ini bisa ditarik kesimpulan awal bahwa kedalaman skuad Persebaya tidak terlalu baik.
Persebaya di awal musim ini benar-benar merombak skuadnya hampir 80%, menyisakan beberapa pemain saja dalam starting eleven mereka. Apakah kondisi ini akan berdampak dalam strategi pergantian pemain yang dilakukan oleh Coach Aji? Apakah strategi pergantian pemainnya memberikan dampak penting dalam permainan di lapangan? PojokStats akan mendedahkan secara perlahan berdasarkan data.
PojokStats akan memulai menganalisis dalam rentang menit berapakah Coach Aji sering melakukan pergantian pemain? Grafis di bawah ini menunjukkan bahwa Coach Aji akan lebih sering melakukan pergantian pemain pada rentang menit 76–90 sebesar 38,2%. Setelah itu pada rentang menit 46–60 sebesar 32%, dan terakhir pada rentang menit 61–75 sebesar 21,2%. Sisanya tersebar dalam beberapa rentang menit pertandingan.
Setelah menit ke-90, Coach Aji hanya melakukan 2 pergantian pemain (kedua pergantian tersebut dilakukan ketika menghadapi Arema FC). Kondisi ini menunjukkan bahwa, Coach Aji berusaha untuk menunggu dalam melakukan pergantian pemain setidaknya satu perubahan penting setelah menit ke-90 (mengamankan kemenangan).
Berikutnya apakah kondisi pertandingan mempengaruhi keputusan Coach Aji dalam melakukan pergantian pemain? Persebaya harus susah payah untuk bangkit dengan meraih 4 kemenangan hingga pekan 11 musim ini.
Grafis berikut ini menunjukkan bahwa Coach Aji berusaha untuk melakukan perubahan strategi dengan memasukkan pemain baru dalam kondisi imbang atau tertinggal sebesar 64%.
Dua grafis sebelumnya menunjukkan bagaimana pola Coach Aji dalam menerapkan strategi pergantian pemain untuk bisa mengubah kondisi di lapangan. Coach Aji sering melakukan strategi pergantian pada rentang menit 76–90 sebesar 38,2% dan berusaha untuk mengubah kondisi pertandingan sebesar 64% (mengubah kondisi tertinggal atau imbang untuk meraih kemenangan).
Kemudian siapakah pemain yang sering masuk sebagai pengganti dan sering diganti pada musim ini? Situasi ini menarik karena hampir 80% skuad Persebaya adalah baru, hanya menyisakan 20% skuad lama (atau setidaknya 5 pemain di posisi starting eleven).
Subs On
Altariq Ballah (135 menit), Ahmad Nufiandani (120 menit), dan Michael Rumere (109 menit) menjadi pemain Persebaya yang paling sering mendapatkan menit bermain sebagai pemain pengganti.
Sedangkan pemain yang lain seperti Januar Eka Ramadhan (5), Muhammad Supriadi (4), dan Michael Rumere (4) menjadi pemain yang paling banyak mendapatkan kesempatan masuk sebagai pemain pengganti.
Subs Off
Sho Yamamoto (975 menit), Silvio Rodrigues Pereira Junior (899 menit), dan Koko Ari Araya (892 menit) menjadi pemain Persebaya yang paling banyak mendapatkan menit bermain.
Sedangkan pemain yang lain seperti Ahmad Nufiandani (6), Muhammad Hidayat (5), dan Sho Yamamoto (4) menjadi pemain yang paling sering diganti dalam skuad Persebaya.
Jika kita cermati lebih dalam lagi, dari data pemain yang sering terlibat sebagai pengganti atau pemain yang diganti hanya ada 3 pemain dari skuad lama Persebaya seperti Muhammad Supriadi (subs on), Koko Ari Araya (subs off), dan Muhammad Hidayat (subs off). Sisanya adalah amunisi baru Persebaya musim ini.
Pola pergantian pemain yang sering dilakukan Coach Aji juga menarik untuk dielaborasi lebih dalam. Coach Aji adalah tipikal pelatih yang sering bereksperimen dengan mencoba pemain di posisi yang bukan aslinya (versatile).
Namun dia bukan tipe pelatih yang sering mengubah sistem pergantian pemain yang sudah diyakininya akan membawa perubahan dalam permainan di lapangan. Situasi itu bisa kita lihat dari pola (pattern) pergantian pemain Persebaya di bawah ini.
Dari grafis di atas kita bisa melihat bagaimana pola pergantian pemain yang sering dilakukan oleh Coach Aji. Pola tersebut terlihat dari “pasangan” pergantian pemain Ahmad Nufiandani — Muhammad Supriadi (7), Andre Oktaviansyah — Muhammad Hidayat (3), Arief Catur Prasetya — Altariq Ballah (3), dan Risky Dwiyan — Brylian Aldama (2).
Pola pergantian pemain ini akan sering kita temui ketika Coach Aji mencoba mengubah strategi dengan melakukan pergantian pemain. Tapi bukan berarti pola ini paten, pola ini akan terus berkembang tergantung situasi di lapangan dan ketersediaan stok pemain di bangku cadangan.
Berikutnya kita akan melihat bagaimana dampak strategi pergantian pemain yang dilakukan oleh Coach Aji. Cara kerja eksperimen ini cukup sederhana dengan mencatat skor pada saat setiap pergantian pemain dan pada akhir pertandingan kemudian membandingkan perbedaan jumlah poin yang akan dihasilkan.
Kelemahan eksperimen ini adalah kita tidak bisa memberikan kritik — atau menyalahkan — hanya pada satu pemain, karena tentu kompleksitas pertandingan tidak bisa dengan mudah disederhanakan dalam tabel statistik. Tetapi analisis ini masih menarik untuk disimak siapakah pemain yang memiliki kontribusi ketika masuk sebagai pemain pengganti.
Kita bisa melihat hanya ada 3 pemain yang memberikan dampak positif ketika dimasukkan sebagai pemain pengganti Andhika Ramadhani, Brayen Pondaag, dan Januar Eka Ramadhan.
Tapi kita juga harus mengkomparasinya dengan kondisi skor saat dia masuk sebagai pemain pengganti, dari situ kita akan memiliki kesimpulan bahwa 3 pemain tersebut masuk ketika Persebaya dalam kondisi imbang atau menang. Jika masuk dalam kondisi kalah, tentu akan berbeda lagi.
Di samping itu, sebenarnya masih banyak lagi insight yang bisa kita dapatkan dalam mengelaborasi data pergantian pemain Persebaya. Tapi setidaknya dengan esai ini kita bisa memahami strategi pergantian pemain dari Coach Aji.
Musim ini, Persebaya memiliki kedalaman kualitas yang jauh jika dibandingkan musim lalu, tetapi terlepas dari itu, Coach Aji sangat berhati-hati dalam melakukan pergantian pemain musim ini karena stok pemain berkualitas yang terbatas.
Pergantian musim ini mungkin akan lebih terbatas dalam pilihan pemain jika dibandingkan musim lalu ketika banyak pemain bisa bermain di luar posisi aslinya (versatile). Sebut saja seperti Ady Setyawan, Reva Adi, Ricky Kambuaya, Rachmat Irianto, Taisei Marukawa, Bruno Moreira, dan Samsul Arif.
Proyek selanjutnya yang menarik adalah bagaimana data di atas jika dibandingkan dengan manajer lain atau tim lain akan menjadi proyek yang cukup menarik. Bagaimana pola spesifik strategi pergantian pemain seperti yang sudah PojokStats paparkan berubah dari waktu ke waktu menjadi fase yang menarik untuk dielaborasi lebih lanjut.
Sumber:
A Quick Look At Substitute Impact
https://experimental361.com/2016/12/04/a-quick-look-at-substitute-impact/
Dataset SuperSub Persebaya 22/23
https://s.id/SuperSubPersebaya2022-23
Statistik
Gol Ke-250 Persebaya Di Liga 1: Bruno Moreira
Bruno Moreira Soares tercatat sebagai pencetak gol ke-250 Persebaya di Liga 1. Winger atraktif asal Brasil ini mencatat sejarah saat mencetak gol pembuka keunggulan di menit ke-10 di pertandingan pekan ke-15 Persebaya melawan Persib.
Dalam laga ini Bruno mencetak dua gol. Namun sayang saat peluit panjang ditiup, Persebaya harus takluk 2-3 dari Persib Bandung. (dpp)
Statistik
Paulo Henrique: Si Pencetak Gol Kandang Ke-650 Persebaya
Karir Paulo Henrique bersama Tim Bajul Ijo memang hanya setengah musim di akhir kompetisi BRI Liga 1 2023/24. Tak banyak gol yang dicetak oleh penyerang berpaspor Brasil ini bersama Persebaya Surabaya. Tercatat dari 15 kali bermain, Paulo mencetak empat gol dan satu asis.
Namun dari sedikitnya gol yang dicetak oleh striker plontos ini, ada satu gol monumental yang layak diingat. Yaitu satu gol penentu kemenangan kandang 2-1 Persebaya Surabaya atas Persik Kediri di laga penutup kompetisi (28/04).
#StatsRawon mencatat gol Paulo Henrique itu adalah gol kandang ke-650 Persebaya Surabaya. Ternyata ada juga peninggalan dari Paulo di Surabaya yang bisa dikenang. (dpp)
Sejarah
Wildan Ramdhani: Pencetak Gol Ke-1.000 Persebaya
Persebaya Surabaya pada akhirnya menelan kekalahan kandang perdana dengan skor 1-2 atas Persikabo 1973 di pekan ke-tujuh BRI Liga 1 2023/24 pada tanggal 4 Agustus 2023. Kekalahan ini berujung diistirahatkannya Aji Santoso menjadi pelatih Persebaya dan pada akhirnya memberhentikan pria asal Kepanjen ini sebagai pelatih kepala.
Namun ada sebuah catatan milestone yang ditorehkan di laga ini. Wildan Ramdhani mencatatkan namanya kedalam buku sejarah Klub Persebaya Surabaya. Sontekannya di menit ke-90+1 membawa namanya tercatat sebagai pencetak gol ke-1.000 bagi Tim Bajul Ijo sejak berkompetisi di Liga Indonesia 1994/95.
Data ini diolah dan disajikan oleh #StatsRawon untuk Persebaya Surabaya dan Bonek.(dpp)
-
Catatan Penulis2 years ago
Terima Kasih AZA!
-
Catatan Penulis2 years ago
Saya Bertanya kepada Bonek tentang Arti Kemenangan Persebaya Atas Arema
-
In Memoriam Legend2 years ago
PSIM, Eri Irianto, dan Duka Persebaya
-
Catatan Penulis2 years ago
Patah Hati Melihat Bonek dan Persebaya
-
Catatan Penulis2 years ago
Mengapa Azrul Mundur, Sebuah Perspektif
-
Musim4 years ago
Dualisme Persebaya, Era Kegelapan Dalam Sejarah Persebaya
-
Statistik2 years ago
Sho Me Your Guts!
-
Catatan Bonek2 years ago
Menit Akhir, Kuda Binal Persebaya
Hariyanto
January 14, 2023 at 11:11 am
Menurut saya pelatih perlu melibatkan faktor non teknis ( motivator ) untuk membangkitkan mental pemain secara individu maupun tim,bila perlu merangkul cabor bela diri seperti yg pernah dilakukan tim kebanggaan Surabaya saat itu niac mitra yg bekerjasama dengan atlet judo Perry pantauw dan kelihatan berhasil dalam beradu fisik dalam bertanding dan menjadi tim legenda Surabaya sampai saat ini