Sejarah
Menelisik Sejarah Pertemuan Persebaya lawan Persis
Membahas pertemuan antara Persebaya dan Persis dalam laga persahabatan untuk memperingati Hari Ulang Tahun Kota Surabaya ke-729, tidak afdol jika tidak membahas bagaimana hubungan harmonis kedua klub legendaris yang telah terjalin sejak dahulu kala di era Kolonial. Hubungan baik ini tidak hanya terjadi di induk bond, melainkan juga kepada para klub-klub anggotanya.
Tercatat bahwa sejak 1925, SIVB dan VVB (nama jadul Persis, red) telah saling mengadakan pertandingan baik resmi maupun tidak resmi, seperti Kampioen VVB Solo, yaitu VV MARS yang diundang oleh SIVB untuk memainkan 3 pertandingan selama di kota Surabaya melawan Poetera Hindia, SELO, dan GVC.
Kedua bond yang juga turut andil dalam mendirikan PSSI ini akhirnya lebih sering bertemu mulai 1930 hingga 1943 baik dalam pertandingan Districtswedstrijden maupun Stedenwedstrijden. Pertemuan resmi pertama kedua bond terjadi pada 1931 dalam pertadingan Districtswedstrijden yang dihelat dalam 2 leg di lapangan Pasar Turi, kota Surabaya. Sayang, dari 2 pertandingan tersebut SIVB menerima kekalahan dengan skor tipis 2–1 dan 1–0 (3–1), sehingga memupus harapan SIVB untuk berlaga di final 1931.
Dalam perkembangannya, pertemuan kedua bond juga terjadi pada pertandingan Stedentournooi (final) PSSI. Seperti pada 1934 di Stadion Sriwedari, Solo SIVB mengalami kekalahan tipis 2–3 atas Persis. Di Districtswedstrijden 1936/1937, SIVB mengalami kekalahan telak 4–0 dari Persis di Stadion Sriwedari. Pada laga final 1938, SIVB menang 2–1 atas Persis di lapangan Pasar Turi. Di laga ujicoba pada 1939, Persibaja (nama baru SIVB, red) menang 5–4 atas Persis di lapangan Pasar Turi. Kemudian pada laga final 1941, Persibaja bermain imbang 2–2 dengan Persis di Sport Tegallega, Bandung.
Sementara itu, Persibaja juga pernah mengalahkan Persis dalam laga friendly match, seperti pada 1942 untuk memperingati perayaan pembangunan Asia Raya. Laga yang dihelat di stadion Tambaksari ini mampu dimenangkan oleh Persibaja melalui dua gol yang dicetak oleh Anwar dan Soewandi. (*)
*) Fery Widyatama, guru SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya, penulis buku VVB Solo, dan Member BWF
Sejarah
11 Detik: Gol Tercepat Persebaya di Liga Indonesia
Muhammad Iqbal mencetak gol cepat di detik ke-11 saat Persebaya menang 2-1 atas PSS Sleman di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya pada lanjutan BRI Liga 1 2023/24 pada tanggal 3 Maret 2024. Gol ini sangat indah karena dicetak melalui tendangan keras kaki kiri Iqbal dari sisi kanan luar kotak penalti lawan.
Gol ini sekaligus menandai runtuhnya 29 tahun rekor pencetak gol tercepat Persebaya Surabaya di Liga Indonesia. Sebelumnya rekor pencetak gol tercepat sepanjang masa Persebaya Surabaya di Liga Indonesia dicatatkan oleh Winarno di detik ke-25 saat mengalahkan Persipura Jayapura dengan skor akhir 3-5 di Stadion Mandala, Jayapura di putaran kedua Liga Dunhill I 1994/95 pada tanggal 14 Agustus 1995. (dpp)
Sejarah
Wildan Ramdhani: Pencetak Gol Ke-1.000 Persebaya
Persebaya Surabaya pada akhirnya menelan kekalahan kandang perdana dengan skor 1-2 atas Persikabo 1973 di pekan ke-tujuh BRI Liga 1 2023/24 pada tanggal 4 Agustus 2023. Kekalahan ini berujung diistirahatkannya Aji Santoso menjadi pelatih Persebaya dan pada akhirnya memberhentikan pria asal Kepanjen ini sebagai pelatih kepala.
Namun ada sebuah catatan milestone yang ditorehkan di laga ini. Wildan Ramdhani mencatatkan namanya kedalam buku sejarah Klub Persebaya Surabaya. Sontekannya di menit ke-90+1 membawa namanya tercatat sebagai pencetak gol ke-1.000 bagi Tim Bajul Ijo sejak berkompetisi di Liga Indonesia 1994/95.
Data ini diolah dan disajikan oleh #StatsRawon untuk Persebaya Surabaya dan Bonek.(dpp)
Sejarah
Gol Ke-200 Persebaya Di Liga 1
Persebaya menang besar dengan skor 0-5 di pekan ke-19 BRI Liga 1 2022/23 atas tuan rumah Persita Tangerang di Indomilk Arena, Tangerang (18/01). Gol pembuka Tim Bajul Ijo dicetak oleh Marselino Ferdinan pada menit ke-27.
Gol ini dicetak melalui tendangan roket dari anak muda yang identik dengan jersey bernomor punggung tujuh. Tendangan khas seorang Marselino Ferdinan yang masih berusia 18 tahun. Disini mentalitas dan pengalaman berbicara. Selain proses gol yang indah, gol ini merupakan gol ke-200 Persebaya Surabaya sejak promosi dan berkompetisi di Liga 1 musim 2018. (dpp)
-
Catatan Penulis2 years ago
Terima Kasih AZA!
-
Catatan Penulis2 years ago
Saya Bertanya kepada Bonek tentang Arti Kemenangan Persebaya Atas Arema
-
In Memoriam Legend2 years ago
PSIM, Eri Irianto, dan Duka Persebaya
-
Statistik2 years ago
Bedah Strategi Pergantian Pemain Coach Aji Berdasarkan Data
-
Catatan Penulis2 years ago
Patah Hati Melihat Bonek dan Persebaya
-
Catatan Penulis2 years ago
Mengapa Azrul Mundur, Sebuah Perspektif
-
Musim4 years ago
Dualisme Persebaya, Era Kegelapan Dalam Sejarah Persebaya
-
Statistik2 years ago
Sho Me Your Guts!